Periode 2009 - 2017
Tahun 2009 adalah tahun ketika saya pertama kali memasuki dunia perkuliahan di kampus ITB. Delapan tahun yang lalu, rasanya seperti kemarin sore. Selama delapan tahun terakhir ini pula, terjadi banyak perubahan, baik di diri saya maupun orang lain, seperti teman-teman, saudara, keluarga, dsb.
Ada banyak sekali perubahan yang terjadi, mulai dari cara berpakaian, cara berpikir, pilihan-pilihan hidup, orientasi beragama, dsb. Tulisan ini bukan untuk mencari tentang benar atau salahnya perubahan seseorang, melainkan untuk menyelami proses yang terjadi. Kira-kira apa yang membuat seseorang kemudian berubah, secara signifikan.
Delapan tahun adalah waktu yang bisa dikatakan cukup panjang, apalagi delapan tahun ini melewati salah satu fase Quarter Life Crisis. Dalam delapan tahun terakhir ini, kita mengenal diri sendiri, tapi menilai diri sendiri sangatlah tidak objektif. Mari saya ajak untuk melihat apa yang saya lihat dalam delapan tahun terakhir ini. Perubahan itu ada yang baik ada yang buruk, tapi kita tidak akan berbicara tentang ini baik atau itu buruk.
Seperti ada teman-teman saya dulu yang berjilbab, sekarang sudah tidak lagi memakainya. Juga ada yang sebaliknya, dulu tidak memakainya, sekarang telah berjilbab terlepas dari panjang/pendeknya jilbab yang ia kenakan, tapi mereka berubah. Ada juga kakak mentoring yang dulu berjilbab lebar dan rajin mengajak anak-anak mentornya untuk melakukan hal yang sama, kini menjadi amat pendek karena alasan kariernya di ibukota. Ada juga yang dulu seorang agamis, kini ia justru rajin mempertanyakan agamanya sendiri di halaman media sosialnya. Ada juga yang sebaliknya, saat dulu sama sekali tidak begitu dekat dengan agama, sekarang dia lebih paham banyak hal, bahkan dibandingkan yang lain.
Ada juga yang dulu teman laki-laki perilakunya sangat tidak karuan, kini ia bertransformasi menjadi laki-laki yang bertanggungjawab, amat bertanggungjawab. Bahkan secara tidak terduga, dia menikah lebih dulu dibandingkan siapapun di kelasnya. Ada juga teman yang dulu ketika dikampus, ia sama sekali bukan siapa-siapa. Jarang yang mengenalnya. Kini, ia terlihat paling bersinar dengan start-up bisnis yang ia tekuni, pada bidang yang sama sekali tidak berhubungan dengan jurusan kuliahnya. Ada yang dulu amat aktif dalam beroganisasi, kini tenggelam seperti hilang di tengah lautan selepas kuliah.
Ada banyak sekali perubahan dalam diri orang lain yang saya kenal, satu persatu saya berusaha menyelami, kira-kira apa yang membuat mereka berubah?
Lingkungankah? Teman-teman sepermainanyakah? Hal-hal yang ia pelajarikah? Karena orang tuanya kah? Atau ia mengalami kejadian besar dalam hidupnya selama delapan tahun terakhir ini? Atau ada hal lainnya yang saya tidak tahu. Yang jelas, perubahan itu nyata terjadi.
Diri sendiri pun bertransformasi, ada hal yang berubah dari diri kita. Hanya saja, untuk melihatnya dengan lebih objektif, kita perlu bertanya kepada orang lain.
Yogyakarta, 17 Oktober 2017 | ©kurniawangunadi
I can be your babe?
Sebenarnya mau di bilang juga udah ga maksud apa-apa. Tapi, di satu sisi untuk membyat dia sadar akan hal itu cara yang dilakukan harus benar benar beda dari khalayak.
Jadi pernah tuh suatu hari gimana kalo misalkan memang seharusnya saya tida membuka diri yang menjadikan lebih dekat dengan dunia luar. Jujur saya tidak pernah MENYESAL!!! bagaimanapun semuanya memang saya syukuri mempunyainya pas waktu-nya. Tapi kadang kadang pas udah ga bareng bareng bingung bahkan malu buat say hello aja. Padahal biasanya tiap hari cerita panjang lebar sampe yang gabiasanya yang lain tau terkecuali mengetahuinya. Tapi pas mulai duluan buat mau ngapain aja sekira nya saya yang selalu dalah atau mungkin hanya perasaan saya saja atau memang begitu kenyataannya. Disini mulai kecanggungan yang terasa dan jujur saya benci hhhh__
Angan saja tak menjadikan angin mengikuti arahmu. Berlari selalu mendekat kesunyian.
Come on.
Watch if youre need to be a member of barudak gareulis
monokrom or pastel?
kenyataanya melihat kenyataan yang sebenarnya membuatmu lebih berfikir dan menelaah.
Malampun sempat menyelinap dimimpiku kali ini. Aku tertegum apakah ini hanya ilusi atau hanya keinginan semu. Aku takut, aku murka, aku bahagia, tapi rindu kesunyian bersama. Alinea yang mempunyai 6 unsurpun membuatku ingat kembali apa yang seharusnya dilakukan saat ini. Namun, sempat terlintas haruskah berhenti di tengah jalan atau terus berlari dengan kebingungan fana ini. Entah itu ekposisi atau op.cit tentunya wacana terus menghantui. Terlebih lagi esok yang di depan mata harus di tempuh dengan banyak ketidak tahuan.
.
.
.
.
.
.
[Pict, jan 21th 2k17. Selamat atas cinta yang sudah taklagi semu teruntuk restu]
Mengenalmu nyatanya lebih menyakitkan dari sekedar mencintaimu
Entah apa yang aku sadari dari pertemuan kita
Namun rasanya semua berbeda
Grt.251016
#Di…
Karena 17 banyak yang terjadi di mulai kartul ujian galolos snmptn di tolak sbm dn um mandiri dan berlabuhlah di uniga. Ketemu teman yang sama gilaknya ke hanbin. Ga nonton ikoncert ga banget-’-
Intinya yang terbaik 18ku!! Berkah dan selalu dalam tuntunNYA.
Sebentar lagi berganti. Oktober! ah genap sudah aku 18, apa yang sudah kulakukan? come on! its a new. septemberku yang ditutup dengan berbagai tugas abstark. aku butuh pasokan semangat.
septemberku yang penuh dengan hal menarik. tak sempat aku berbagi cerita dengan siapapun. terimakasih ecpi yang dengan setia! aku bangga pdamu. sekarang sudah waktunya diriku menjadi kebanggan.
Diawali dengan PBN yang begitu berkesan sampai tak ingin ku mengulanginya, di lanjut dengan Ied Adha dimana bapaku yang pertama kalinya mengurus sampai memotong daging qurban terjun langsung. di lanjut lagi dengan PKKMB. ah ketahuilah aku menjadi perempuan benar benar perempuan. membawa handbag, memakai wedges, tentunya rok span tapi tetap saja ketika berjalan rok itu ku angkat dan tak peduli bagaiman handbag yang begitu feminim ku bawa sampai akhir.
di minggu terakhir septemberku.
SEPTEMBER
Jangan mimpiin aku, karena aku nyata untukmu~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
ghn
Sejak awal ISIS memang tak merepresentasikan Islam. Mereka bukan Muslim!
Minggu ini terjadi banyak serangan teror bom yang dituduhkan atau diklaim sendiri dilakukan oleh ISIS: Penembakan dan bom bunuh diri di Istanbul Airport, Turki, 28 Juni lalu. Tragedi yang menewaskan 45 orang dan membuat 240 orang cedera. Serangan di Dhaka, ibukota Bangladesh, Jumat lalu yang menewaskan 20 orang tak bersalah dan dua orang polisi. Dan sebuah ledakan besar di Baghdad, Irak, yang menewaskan 165 orang yang sedang merayakan festival Ramadan.
Lalu tadi malam, sebuah bom mobil meledak di halaman Masjid Nabawi di Madinah! Setelah selang beberapa saat bom lain juga meledak di Masjid Qatif.
Ini sudah benar-benar keterlaluan. Mereka jelas bukan Muslim! Mereka hanya menggunakan nama Islam (dalam ‘Negara Islam’) sebagai topeng untuk menutupi wajah bandit mereka yang biadab.
Jika bom di dekat makam Rasulullah itu juga diklaim oleh kelompok ISIS, dengan alasan apapun, mari kita teriakkan keras-keras: Mereka bukan Muslim!
Ya, barangkali saya ikut terjebak dalam permainan kafir-mengkafirkan (takfir game) yang selama ini dimainkan oleh ISIS dengan menunjuk-nunjuk siapa yang Islam dan siapa yang bukan. Tapi, jika kau meledakkan bom dan membunuh manusia, di bulan suci Ramadan, di luar gerbang masjid yang dibangun dengan tangan Nabi sendiri, jelas kau bukan seorang Muslim!
Ah, sudah sejak lama kelompok ini memang merencanakan penghancuran makam Nabi, tetapi masih ada saja Muslim yang membela mereka? Apa yang terjadi di Madinah malam tadi benar-benar sebuah kegilaan yang tak bisa diungkapkan kata-kata, menandai malam terakhir malam Ramadhan yang mulia. Kebiadaban apalagi yang sedang mereka rencanakan? Kekejian apalagi yang akan mereka lalukan untuk mempermalukan dan menistakan agama Islam?
Lawan!
(at Masjid Nabawi Madinah al Munawaroh)
Ta'jil on the road social 31
#SOCIAL31 (di ALUN-ALUN TAROGONG GARUT)
Fbk, saat ngscrool di laman itu aku menemukannya lagi. Dia yang telah menghilang sekiranya 1tahun itu. Dengan santai dia muncul lagi; Rindu ini semakin tak terkalahkan dengan semua ketidak benaran yang terjadi. Aku mencoba membuka akun tersebut, tapi ketika akan di klik ‘profil’ aku sempat berfikir. Apa yang akan aku temukan ketika membuka ‘profil’nya ?
Dari sekian teman yang saya ingin tulis, saya memilih SHIR untuk ditulis pertama kali.
Kenapa?
Mungkin hanya sedikit yang tahu, bahwa pertemanan saya dengan anak ini itu cukup unik.
terhura yaalloh :’)
I like The Sky more then the sun. but, for now i like the cloud.- FIND
Taken : Saturday, April 23, 2k16//3:26:04 PM
loc : Cimungkal, Wado, Sumedang
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
- Pramoedya Ananta ToerKeluarga Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada dengan bahagia mempersembahkan :
🎉FESTIVAL SASTRA 2016🎊
“MERAKYAT DENGAN SASTRA DALAM WARNA-WARNI NUSANTARA”Sebuah acara tahunan yang diadakan oleh KMSI (Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia) kali ini mengangkat isu “Kesusastraan dan Rakyat”. Festival tahun ini dirangkai bersama lomba karya sastra, seminar, dan bazar buku.
Lomba [Nasional] :
-Cipta cerpen
-Cipta puisi
-Cipta teks drama
-Esai
-FotografiLomba [Se-DIY dan Jawa Tengah] :
-Baca puisi
-Monolog
-Musikalisasi puisi
📣Hari : Sabtu
📆Tanggal : 21 Mei 2016
🏢Tempat : Auditorium FIB UGMBatas tanggal pendaftaran dan pengumpulan karya : 07 Mei 2016
Total Hadiah lebih dari 21 juta rupiah!
Ketentuan pendaftaran dan info lebih lanjut :
festivalsastraugm.blogspot.com
ID Line: @JGG7917F
Instagram: @KMSIUGM
Twitter: @festivalsastra
Narahubung : +6281293116577 [Mia]
Semarakkanlah!
Salam sastra!
Date : Monday, March 7, 2016, 5:48:54 AM
Location : Sindang-serang, Bayongbong, Garut.
no edited, no filter, its natural. Beautiful clouds and colour
Saturday, March 5, 2016, 3:42:08 PM
Canon EOS 1200D; f/4.5; ET 1/50sec.; ISO-100/ 36mm
filtered by myuzee
in average
are photos
are videos
are texts
are gifs
are audio